Trend Mudik Lebaran (Indonesia Ku)
Lebaran 2 hari lagi, masyarakat indonesia melanjutkan
tradisi mudik lebaran, sebagian jalan dikota – kota besar macet. Kemarin SB
Yudhoyono menyampaikan melalui twitter yang sempat saya pahami bahwa *kepada
pemudik untuk taat pada aturan jalan raya, agar kecelakaan lalu lintas
setidaknya dapat berkurang, pemerintah bahkan menyiapkan angkutan kapal laut
untuk kendaraan bermotor dibeberapa wilayah di indonesia*. Mudik lebaran ini
mungkin sebagian orang menganggap trend, kebiasaan ataukah suatu keharusan untuk
dapat mengingat tanah kelahiran, silaturahmi, saling maaf – memaafkan.
Saya orang udik, saya tinggal dikampung, makanya tidak perlu
mudik.sudah hampir 4 tahun saya menetap dikampung tempat kelahiran,tempat
tumbuh kembang istri saya. Tapi saya juga perlu memaafkan he he.. maksudnya
minta maaf kepada kedua orang tua. Karenanya saya putuskan bersama anak laki –
laki pertama saya, umurnya belum cukup 3 tahun, “yang kedua itu perempuan dan
jangan salah saya suami muda yang baik
ehm mehm Cuma punya 2 anak keturunan ”. kami berangkat kerumah neneknya dengan
sepeda motor matik.
Karena sekarang orang2 indonesia lagi mudik jadi kami ikut
trend juga, kira2 cerita petualangan kami silaturahmi 2 hari menjelang lebaran 1434 H ini, seperti
ini ; pukul 09.00 kami start meninggalkan kampung halaman menuju kampung
halaman yang satunya(tempat kediaman orang tua). Jarak kira2 100 km begitu.
Dalam perjalanan anak saya tengok kiri - kanan katanya “ bana’mobil”( banyak
mobil katanya). Kujawab “lihat saja banyak mobil warna – warni, jangan salah
y.. itu mobil, bukan pohon cemara, itu besi tidak dimakan”. Ok !
Sekitar 10 km jarak tempuh, kami mampir dirumah sanak
keluarga dari ibu kandung saya, kalau daerah ini sepertinya sudah berubah ramai
seperti pemukiman kota, ya.. sebuah kelurahan yang saya tinggal pergi sejak
satu tahun terakhir ini. Disinilah tempat saya tumbuh besar menjadi dewasa,
belajar dan mengenal dunia lebih dari sekedar rasa, dan karena rasa pria punya
selera.’ciihuii.. maksud kami mampir disitu karena kakak kandung saya, memang
masih menetap dirumah tante kami itu
sejak ia pulang dari rantau. Dan kami bermaksud mengajaknya untuk bisa
sekalian silaturahmi dengan orang tua. Ajak mudik dia.. begitu !
Ternyata kakak saya tidak berada dirumah tante. Sehingga
kami mengikuti petunjuk tante untuk mencarinya disekitar rawa tempat
pemancingan ikan di daerah pinggir
kelurahan. Melewati jembatan putih, dari kejauhan terlihat wajah marut rambut gonrong, menenteng
tas besar berisi meriam rakitan dan alat pancing. Serta merta saya nyalakan
klakson, beliau berbalik kearah kami. Rambut berantakannya dia rapikan kemudian
marah-marah dan memaki saya. Itu dia karakternya,.. tidak mau diajak bicara,
penindas dengan emosi yang labil, tapi dia tekun, pekerja kasar tapi keras, dia
juga suka memberi(dermawan kalau istilah orang kaya). Awalnya beliau tidak
bermaksud ikut kami karena itu, masih kurang betah tinggal dengan bapak kami. Namun terpaksa saya harus memaksa dia untuk
meminjamkan telpon genggamnya untuk menghubungi ibu, padahal kami mau bikin kejutan. Tapi tidak jadi karena harus
memberi kabar lebih dulu. Saya hubungi ibu, dan ibu berharap kakak saya bisa
ikut. Dan pada waktunya sigondrong pun
angkat kaki dan membunyikan meriam rakitannya. pertanda keharusan ikut
kami.
Kurang 15 menit waktu dhuhur untuk wilayah home base
indonesia bagian tengah, kami tiba dirumah neneknya. Kami disambut anjing
menganga bergigi taring, melompat kearah laju kendaraan. Saya menjauh tapi sigonrong
sambil marah – marah mengusir anjing pemburuh milik almarhum kakek buyutnya.
Kemudian neneknya pun terbangun dan memeluk erat cucunya
melepas rindu.ketika Saya hendak beralih kemasjid untuk menunaikan shalat
dhuhur. Tiba – tiba saja adik tiri bapak saya dari kampung seberang, berteriak
menjerit2 memaki2 suaminya diatas kendaraan menuju perapian neneknya. Ternyata
dia baru saja terjatuh dan kaki terseleo sudah itu tertimpa tangga, tapi
suaminya tidak mau menolong malahan dikira bercanda. Dia minta obat sama
neneknya.
Saya turut berduka tapi saya harus lanjutkan aktivitas
spritualisme saya.. shalat dhuhur.
Karena shalat itu
lebih penting dari segala –galanya didunia ini dan memang sudah ditentukan
waktunya atas orang – orang beriman.~innasshalata kanat alalmu’minana
kitabangmaukuta’~.
No comments:
Post a Comment