Ramadhan 1434, segera berlalu.
Entah mengapa setiap kali menyimak baik – baik, kata – kata
yang bertuliskan tentang dekskripsi bulan ramadhan yang akan pergi, entah itu
di facebook, twitter atau kah media yang lainnya. Hati ini sepertinya pilu,
bulu kuduk merinding, dan air mata tak sadar menimbulkan kaca dipupil. Tidak
ada amalan istimewa dibulan ini, hanya shalat tahajjud dua rakaat dengan
lafalan surah yasiin pada rakaat pertama dan surah al waqiah pada rakaat kedua,
yang selalu kujaga, agar tidak ada penyesalan jika dua rakaat itu tidak
terlaksana namun fajar segera menyingsing. Sebelum bulan Ramadhan hal itu juga
sama pengamalannya. Tapi memang pada bulan ramadhan ini, kulakukan pembiasaan
rutin tiap malam meskipun untuk saat ini tidak banyak tambahan rakaat.
Inilah manusia biasa dengan ilmu yang terbatas, tentang
hukum, dalil dan tak mampu berijma layaknya para ulama, hanya bisa mendengar
kemudian taat sebisa mungkin. Rekaman dalil dan nash dalam pikiranku hampir
tidak ada yang ter-safe. Namun tiap keadaan jelas salah dan benarnya, jika
bingung akan kuambil kitab suci Al-Qur’an ku, sunnah Rasulullah dan kutatap baik – baik wajah guru
–guruku.
Mereka bilang jika sekiranya tahu keutamaan bulan ramadhan
ini maka niscaya akan kau inginkan setiap bulan adalah Ramadhan, ini adalah
penjelasan salah satu ucapan Rasulullah dari mereka para guru yang sampai
ditelingaku. Semoga Allah merahmati beliau, Aa gym, yusuf mansur, arifin ilham,
felix siauw, zaidul akbar, ali akbar, nurmaulana...
dua hari lagi
ramadhan 1434 berlalu, kadang kuberfikir untuk menganggap bulan lain jadi
ramadhan juga, tapi ini jelas tidak waras dan berlebih-lebihan harus dihindari.
Dan itu tidak mungkin tapi apa yang ter-amal-kan pada bulan ramadhan adalah ole
–ole untuk bulan diluar ramadhan, meski tak sama pahala dan berkahnya, namun
semoga pelatihan dan pembiasaan itu adalah sebuah proses menjadi baik dan mudah
–mudahan Allah ta’ala merahmati.
Hati masih lapang hampir – hampir, kutak merasakan
kesempitan lagi, lebih banyak untuk mau terus bersyukur.setiap kali butuh
selalu ada dan cukup, Tapi saat kulihat kenyataan pada alam materi ini, aku tak
bisa memberi banyak, haruskah kututupi dengan kata ‘sabar’ , jelas itu tak
pantas. Maka darinya kuberdoa pada malam – malam Ramadhan ini, lekas jadi
pegawai negeri, banyak modal, usaha, investasi, bisnis. Iya aku mau kayaraya
tapi dermawan saleh-saleha.
Bagaimana dengan anda, semua !
No comments:
Post a Comment