Saturday 27 July 2013

WABAH BUDAYA MALU

Wabah budaya malu !


Akhir – akhir ini, hari kelahiran Nabi kita Muhammad Saw ramai diperingati, ummat islam negri ini sibuk mempersiapkan segala hal yang bersangkut paut dengan hal tersebut dan menggelar peringatan ini. Dijakarta tepatnya monas, salah satu saluran televisi menayangkan ceramah dari seorang yang mendadak ‘ustadz’. Ternyata beliau adalah pemimpin majelis dzikir nurussalam. Keren tapi dia ustadz suka menyanyi, sudah mengeluarkan album yang kesekian kalinya, persembahan untuk bangsa begitu. Hehe... persembahan tapi Cuma nyanyi terus.


                Sang ustadz memberi pesan khusus untuk para pemegang kekuasaan poltik, supaya dalam beretika dan bersikap hendaklah seperti yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW. Seperti pada umumnya temanya adalah kisah perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW. Petuah tentang cobaan dan tantangan dalam memimpin umat.

Sesaat  setelah mendengarkan apa yang beliau sampaikan, saya begitu takjub hingga bulu kudu bergerak, tidak Cuma saya, kenyataannya semua yang menyaksikan langsung dilokasi pun nampak menunjukkan ketakjubannya, bagaimana mungkin setiap kata, perwajahan,intonasi memang telah terbungkus dalam satu retorika yang luar biasa. Itu hanya bisa dilakukan oleh orang – orang yang memang telah terlatih.

Meski demikian seorang toko penggerak dalam islam, seorang muallaf  mengaku bahwa dalam hatinya ada banyak pertanyaan yang ingin dia sampaikan. Itu karena ia mengetahui fakta dibalik siapa sebenarnya ustadz yang luar biasa itu, memang ketika orang belum tahu siapa ‘ustadz’ tersebut tentu kekaguman pada ucapannya akan muncul.

 Namun kenyataan berbanding terbalik dari kenyataan yang ada. semua yang disampaikan tidak pernah diwujudkan. Sebut saja dengan istilah definitely lips service.
 
                Fikiran saya, dapat contekan tausiyah dari mana ya?, barangkali saja dia sudah tobat ! tapi apa mungkin didprogram mengikuti fashion ya? Kalau busana muslim pake serban bahasannya surga-neraka, Allah dan Rasulullah, kalau chasing demokrasi, riba dan barat.

Sebaiknya, budaya malu mewabah untuknya !
                Membicarakan kepribadian Rasul dan cara nabi memimpin, tapi tidak mau mewujudkan kepemimpinan dan cara yang diwariskan Rasulullah. Berakhlak dengannya  yaitu al-Qur’an dan as-shunnah, bahkan dengan tegas nabi mengharuskan bentuk negara berdasarkan apa yang beliau tunjukkan.
                Membicarakan Rasulullah mengubah peradaban jahiliyah menjadi peradaban cerdas, tapi malah menolak sistem islam yang cerdas yang menjadikan manusia beradab, malah mempertahankan sistem jahiliyah abad ini, yaitu seperti kata mereka suara rakyat suara kebenaran (demokrasi).

                Membicarakan pertolongan dan karunia Allah, tapi malah menjauhkan diri dari pertolongan dan tidak mensyukuri karunia berupa petunjuk islam ini dari kemurahan Allah?. Btw, apa pernah Rasulullah membiarkan riba, itu!? Beberapa kitab dapat kita perhatikan, tentang ketiadaan sistem demokrasi dalam islam? Ataukah pembiaraan terhadap ucapan selamat untuk perayaan diluar islam? Skatmatt!
                Sebaiknya, budaya malu mewabah untuknya !
                Untuk anda dan saya pada kejadian seperti ini dari Anas bin Malik kepada Abdullah bin Umar,:
Kami menemui para pemimpin kami, lalu mengatakan kepadanya sesuatu yang berbeda dengan yang kami katakan, tatkala kami meninggalkan mereka. Berkata (Ibn ‘Umar), “Kami biasa menyebutnya sebagai perbuatan hipokrit (nifak).” (HR.Bukhari)
                Ustadz ini juga telah mempersiapkan penyambutan mewah, soal kedatangan obama sebagai bukti kesetiaan, padahal Rasulullah tidak melakukan hal tersebut terhadap musuh yang membinasakan kaumnya, sungguh benar Rasulullah !
               
Dan kalian akan menjumpai seburuk-buruk manusia yang bermuka dua. Yaitu orang yang mendatangi mereka dengan satu wajah, dan mendatangi yang lain lagi dengan wajah yang berbeda (Mutafaq‘alaih).

                Sementara itu Rasulullah berpesan untuk mempergunakan Al-Qur’an dan as-sunnah dalam setiap hukum dan persoalan, mengamalkan amalannya tapi juga menolak terhadap sesuatu yang tidak ia rhido. Tidak serta merta meneriakkan suara perteladanan untuk seperti yang Rasul ajarkan namun yang bicara itu,ya.. justru penenta ng.dan banyak cingcong petangtang petengteng.

Pada hari kiamat kelak, seseorang akan dibawa dan dimasukkan ke dalam neraka, lalu isi perutnya terurai keluar, dia melilitkannya layaknya himar memutar gilingnya. Para penghuni neraka pun berkumpul di dekatnya, seraya bertanya, “Hai Fulan, kenapa kamu ini? Bukankah dulu kamu memerintahkan kepada kemakrufan dan mencegah kemunkaran?” Dia menjawab, “Memang, aku dahulu telah memerintahkan kalian pada kemakrufan tetapi aku tidak melaksanakannya; dan mencegah kalian melakukan kemunkaran, sementara aku melakukannya.” (Mutafaq ‘alaih)
Kesimpulan :   jika ini sebuah perumpamaan maka pemimpin – pemimpin negeri ini ibaratnya sudah tidak punya malu dan kita harus membiarkan penyakit malu mewabah untuk mereka.

                 Dari orang yang ingin mengambil bagian untuk kejayaan Islam.

No comments:

Post a Comment